Cara Dan Tips-Tips Ternak Burung Murai Hasil Berkualitas - Cara budidaya kali ini akan membahas cara berternak burung murai yang menjanjikan, perhatikan dan simak cara-cara yang akan kami sampaikan di bawah ini. Semoga dengan kami memberi informasi dapat bermanfaat bagi kalian semuanya yang telah berkunjung ke blog kami.
Burung murai batu yang mempunyai nama latin
(Copsychus malabaricus) selalu diburu oleh para penghobi burung ini. Karenannya burung yang sangat terkenal di kalangan para pecinta burung kicau yang harganya pun lumayan mahal. cara beternak burung kicau yang sangat populer ini, menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Apalagi cara beternak burung murai batu tidak terlalu sulit. selain itu, burung kicau ini mempunyai suara yang merdu maka dari itu nilai jualnya pun sesuai dengan suarannya.
Ciri burung ini pada umumnya di dominasi bulu yang berwarna hitam di tubuh. Sebagian kecil terdapat di bagian bawah badannya, sebagian berwarna kusam dan merah cerah. Di bagian kepalannya terdapat sedikit warna biru, sedangkan ekornya panjang menjuntai ke belakang. Sedikit perbedaan antara burung murai jantan dan murai betina. Burung murai jantan jantan bulunnya berwarna tua dan pekat. sementara untuk jenis burung betinannya berwarna pudar, bulu di dadannya berwarna coklat pudar.
Beberapa jenis serang yang menjadi kesukaan burung murai batu ini seperti ulat, jangkrik dan laron. Akan tetapi, untuk yang dipelihara juga di kasih selingan pakan pelet juga dengan kombinasi kroto, jangkrik, ulat hogkong, telur lebah dan poer.
Cara penangkaran Burung Murai Batu di jelaskan cara penangkarannya, sebelum menangkar sebaiknya kita pahami dulu tentang jenis murai yang ada. Banyak ragam dan jenisnya, namun disini hanya akan di bicarakan beberapa jenis saja
MURE YANG BANYAK DI PELIHARA, sehingga kita akan mantap menentukan jenis yang akan kita tangkarkan diantaranya yaitu:
Murai Batu Kalimantan, Jika berkicau bulu dadanya mengembang (mekrok) dan ekor pendek rata rata kurang dari 17 cm. Gaya bertarung diam di tenggeran dengan kepala naik turun. Vareasi kicauan dan volume kurang. semakin lama bertarung suaranya ngedrop dan semakin kecil.
Murai Batu Lampung, Badan agak kecil, gaya tarung bervariasi,ada yang seperti ular,ada yang menaik turunkan kepala. Vareasi kicauan banyak,.ekor sekitar 17 cm, yanglebih panjang dikenal dengan lampung super.
Murai Batu Nias, Postur tubuh dan warnanya hampir sama dengan lampung,bedanya ekor murai batu nias berwarna hitam semua, gaya bertarung menaik turunkan kepala,volume keras.
Murai Batu Malaysia, Pada kepala terdapat garis putih di bagian atas, ukuran tubuh sama dengan murai batu lampung,ekor tipis dan panjang lebih dari 30 cm.
Murai Batu Medan, Postur tubuh besar,badan tegap,dada coklat tua, kepala bagus dan ekor panjang melengkung.Volume keras dan vareasi kicauan lebih banyak.
Dari beberapa jenis tersebut
Murai Medan yang masih mendominasi pasaran, pembeli lebih memilih murai medan meskipun harganya lebih mahal, karena bentuknya yang gagah perkasa dengan ekor panjang melengkung, serta volume yang keras dan banyak variasi.
BERIKUT ADALAH CARA DAN TIPS-TIPS DALAM BETERNAK BURUNG MURAI BATU SELENGKAPNYA :
1. Persiapan Lokasi
Menentukan lokasi kandang adalah hal pertama yang perlu Anda perhatikan. Karena tempat yang nyaman memudahkan burung beradaptasi dan terhindar dari resiko stress. Syarat-syarat lokasi yang baik untuk beternak murai meliputi:
Pemilihan lokasi kandang yang tenang dan nyaman.
Jangan memilih tempat seperti dekat dengan pabrik, bengkel, atau pun terlalu bising dengan lalu lalang kendraan bermotor.
Lokasi yang ideal sebaiknya juga harus aman dari ganguan binatang liar maupun pencuri.
Sebaiknya lokasi kandang yaitu berada didekat rumah baik dihalaman samping, depan atau pun belakang, serta bisa juga menyewa tempat untuk pembuatan kandang ternak murai.
Usahakan di tempat untuk penangkaran tidak ada burung lain yang dapat menggagu dan bahkan membuat burung mejadi marah dan tidak mau bereproduksi
2. Pembuatan Kandang Ternak Murai Batu
Untuk mendesain serta mendekorasi kandang anda bisa melakukanya sesuai dengan keinginan anda, akan tetapi ada bebarapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang dalam beternak murai.
Langkah pertama bentuk kandang sesuai dengan lokasi yang telah anda siapkan sebelumnya, dengan ukuran minimal P 90 L 90 T 180 cm, ataupun dapat disesuaikan dengan keinginan anda.
Bentuk kandang yang baik yaitu memiliki dasar langsung dengan tanah atau bisa juga dengan pasir yang sedikit dicampur dengan kapur, berfungsi untuk mengontrol keasaman kotoran yang dapat menyebabkan kandang menjadi lembab yang menimbulkan banyak penyakit.
Kandang harus disekat dibuat dengan tembok, triplek atau penyekat lainya, agar suhu didalam kandang tetap terjaga dan terhindar dari ganguan tikus maupun burung lainya.
Dalam pembuatan kandang untuk ternak murai harus diberikan ruang terbuka untuk kandang memperoleh penyinaran sinar matahari yang tutup dengan strimin, karena penyinaran sangat baik untuk mejaga kesehatan burung.
Upayakan kandang terlindung dari hembusan angin yang kencang, karena hal ini akan menjaga kenyamanan burung menjadi tidak mudah kaget.
Kandang yang baik sebaiknya diberikan sirkulasi air untuk minum burung, selain itu dengan andanya aliran air dapat membuat burung menjadi semakin nyaman seperti di alam bebas.
Sediakan sarang untuk tempat bertelur burung. Sarang yang disediakan upayakan jangan hanya satu macam namun sebaiknya sediakan 2-3 model. Sehingga burung bisa memilih sarang mana yang cocok untuk burung tersebut.
Untuk menjaga suhu pada saat musim hujan, didalam kandang disediakan lampu ukuran 5-10 watt yang berfungsi juga sebagai penerangan dimalam hari.
3. Persiapan Induk Murai Batu
Memilih induk murai batu yang baik tidak harus yang harganya mahal, namun melatih pengalaman beternak murai perlu dilakukan secara bertahap tidak perlu memikirkan harus memiliki induk yang trah juara. Biarkan pengalaman beternak murai membuat anda semakin paham bagaimana pola dan cara yang tepat. Setelah itu barulah anda mulai bergeser sedikit demi sedikit kekualitas burung murai.
Berikut Adalah Cara-cara Memilih Induk Murai Batu :
a. Indukan Pejantan
Pilih burung murai yang sudah jinak atau tidak takut dengan kehadiran manusia, karena burung yang jinak akan lebih mudah untuk menangkarnya, tidak seperti burung murai batu tangkapan hutan yang masih harus adaptasi selain itu juga tingkat setress burung cukup tinggi sehingga agak sulit untuk dijadikan indukan.
Untuk memilih induk disarankan diambil dari peternak atau hasil penangkaran hal ini akan memudahkan anda mengawali usaha beternak murai.
Pilih pejantan dengan umur lebih dari 2 tahun biasanya dengan usia tersebut burung sudah lebih matang untuk bereproduksi.
Pejantan yang baik, tidak memiliki cacat fisik baik pada kaki, sayap, kepala, mata ataupun pada bagian lainya.
Pilih pejantan yang dalam keadaan sehat, memiliki napsu makan kuat, bergerak lincah, bulu tidak kusam. Karena burung yang sehat juga akan semakin mudah untuk diternakan.
b. Indukan Betina
Burung induk betina memiliki usia yang usianya sudah siap untuk betina gunakan betina usia lebih dari 1 tahun, pada betina yang pertama kali bertelur kadang telur tidak menatas hal itu wajar karena itu merupakan telur pertama kali.
Pilih betina yang sehat pula, lincah bergerak dan napsu makanya banyak, jangan pilih burung yang memilki badan kurus, itu menandakan burung kurang sehat, sangat rawan kematian jadi wajib anda hindari.
Untuk induk betina yang baik sama dengan pejantan yaitu pilih yang jinak tidak takut dengan manusia yang diperoleh dari hasil penangkaran. Pada betina yang jinak biasanya proses pengeraman telur bisa berjalan dengan baik, karena burung tidak mudah kaget akibat kedatangan anda saat memberi pakan.
Kadang ada yang menyarankan pilih betina dengan warna yang keabu-abuan itu juga bagus, namun sebenernya hal tersebut bukan menjadi faktor utama dalam memilih betina yang berkualitas.
Dan yang terakhir pastinya jangan memilih induk betina yang cacat fisik, baik pada sayap, kepala maupun pada kakinya.
4. Pemberian Pakan burung
Cara beternak burung murai batu yang baik, maka Anda harus memperhatikan pakan alami pada burung murai, yang berupa serangga seperti jangkrik, cacing, ulat hongkong UH serta telur semut rangrang (kroto). Saat burung sudah dimasukan kandang ternak pakan alami sebaiknya selalu tersedia lebih dari 2-3 jenis makanan.
Kandugan pakan yang berkualitas yaitu pakan alami dimana burung murai ini juga membutuhkan kandungan vitamin, karbihidrat, protein, mineral yang tersedia dari pakan yang diberikan sehingga merangsang hormon birahi baik pejantan maupun betina.
Pemberian tambahan pakan seperti voer juga harus disediakan agar menjaga burung tetap tesedia pakan, karena pada saat pakan seperti serangga tidak kehabisan di kios pakan burung, murai batu tetap bisa diberikan makanan pokok yaitu voer.
5. Pemeliharaan Anakan Murai Batu
Pemeliharaan anakan burung murai saat burung masih kecil sangat diperlukan, ada beberapa perlakuan dalam beternak burung murai agar anakan terhindar dari kematian.
Langkah pertama dalam beternak murai setelah burung menetas yaitu mencermati prilaku induk murai, jika induk bisa menjaga dan memberikan pakan dengan baik, maka yang perlu kita lakukan adalah menambahkan pakan serangga (extra fooding) brupa jangkrik dan kroto agar anakan juga terpenuhi gizi yang dibutuhkan.
Tahap kedua yaitu pada saat perilaku induk yang menyimpang, karena kadang ada pula induk yang tidak suka terhadap anaknya kadang bisa jadi induk pejantan/betina membuang anaknya dari sangkar. Maka langkah yang kita lakukan adalah mengambil anakan tersebut dan merawatnya sendiri.
Dalam perawatan anakan yang baru berumur sekitar 5-7 hari yang di ambil dari sangkar, maka kita memerlukan tempat yang hangat, seperti kardus atau sangkar incubator untuk menjaga suhu udara karena anakan sangat rentan dengan suhu udara luar.
Berikan pakan alami berupa kroto/jangkrik yang dicampur dengan voer halus. Berikan pakan sehari minimal 3-5 kali sesuai dengan kondisi burung masih lapar atau tidak. Hal ini kita lakukan karena kita menjadi bebysister bagi burung jadi harus senantiasa menjaga kebutuhan pakan dan gizi burung.
Langkah pemeliharaan anakan ini bisa juga sebagai alternatif agar induk bisa cepat produksi kembali. Karena karakter induk murai yang mudah birahi untuk bereproduksi. Bisanya dalam waktu 1-2 minggu anakan murai diambil induk bisa mulai menata sangkar kembali untuk bertelur.
Perawatan anakan dilakukan hingga burung bisa makan sendiri, bergeser dari voer basah ke voer kering, setelah itu burung bisa dimasukan sendiri-sendiri.
Cara Beternak murai batu sepertinya mudah, namun ketekunan dan kesabaran harus benar-benar Anda miliki. Karena keberhasilan itu tidaklah instan, namun butuh proses. Jadi saat burung yang anda ternak belum produksi dalam kurun waktu 5-6 bulan itu wajar, tidak ada peternak yang tiba-tiba berhasil semuanya berawal dari ketekunan dalam usaha.