Latest Updates

Cara Ternak Dan Budidaya Bebek Atau Itik Petelur Hasil Fantastis

Cara Ternak Dan Budidaya Bebek Atau Itik Petelur Hasil Fantastis - Budidaya Bebek Atau Itik Petelur Beternak merupakan usaha yang dik . embangkan untuk mendapat keuntungan.Selain diambil telurnya itik juga merupakan unggas penghasil daging. Sekarangkebutuhan akan telur unggas dan daging itik sangat meningkat dikarenakanminat masyarakat untuk mengkonsumsi telur itik dan daging itik yangmampu mencukupi kebutuhan protein hewani dalam tubuh manusia. Daging ayam ras dan daging itik hampir sama lezatnya namun meningkatnya minatkonsumsi daging itik disebabkan daging itik yang lebih enak dan gurih . Untuk lebih jelasnya , berikut informasi mengenai Cara Ternak Dan Budidaya Bebek Petelur Hasil Fantastis .

Cara Ternak Dan Budidaya Bebek Atau Itik Petelur Hasil Fantastis
Cara Ternak Dan Budidaya Bebek Atau Itik Petelur Hasil Fantastis


Penyiapan Bibit Itik Petelur 

  • Menyiapan bibit bagi calon peternak, ada tiga cara yang dapat dipilih dalam bibit, yaitu membeli DOD adalah usaha ternak itik petelur dapat dimulai dengan membeli anak itik umur sehari (DOD). Memelihara DOD hingga bertelur membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk itu, jika ingin memilih cara ini maka pertimbangkan waktu harus benar- benar diperhatikan. Selain itu, resiko kematian DOD lebih besar. Membeli itik remaja siap bertelur adalah itik dara yang masih membutuhkan beberapa waktu lagi sebelum memulai bertelur. Itik remaja siap bertelur adalah berumur sekitar 5- 6 bilan. Itik remaja siap bertelur tidak berarti ketika dibeli peternak, langsung bisa menghasilkan telur.

Prosedur Pemeliharaan

  • Prosedur beternak itik semakin berkembang pesat. Mayoritas sistembeternak itik dengan cara digembalakan sudah digantikan dengan sistembeternak secara semi intensif atau intensif, karena lebih efesien danmenguntungkan. Namun, sampai saat ini masih ada peternak dibeberapa daerah yang menjalankan usaha peternakannya dengan cara digiring ke sawah.
  • Berkembangnya sistem intensif di latar belakangi semakinmenyempitnya lahan persawahan serta semakin meningkatnyakebutuhan masyarakat terhadap telur dan daging itik. Karena itu, ,peternak dituntut untuk bisa meningkatkan hasil produksi ternak, baikdari segi jumlah maupun mutunya.
Pemilihan Lokasi Dan Kandang Itik
  • Lokasi dan lingkungan perkandangan hendaknya terlebih dahuluditentukan dalam sebelum membuka usaha peternakan. Lokasi yang dipilih dekat pasar, pabrik gilingan padi, jauh dari kebisingan seperti dipegunungan, terlindung pepohonan, dan bambu. Jadi, tempat yang bagus untuk memelihara itik di tempat yang cukup jauh dari suara gaduh dan kendaraan. Selain itu, kandang sebaiknyatidak terlalu dekat dengan tanaman sawah dan pemukiman penduduk
Kandang 
  • Kandang  sebagian diberi atap, sebagianlagi dibiarkan terbuka dan hanya dibatasi pagar keliling. Bentuk
  • kandang ini sebaiknya untuk pemeliharaan itik dara dan dewasa.Ruang yang tertutup atap dengan ruang yang terbuka perlu diberipagar pemisah dan pintu yang dapat di buka serta di tutup. Di dalam bagian beratap, kandang biasanya di sekat-sekat untuk membagi itik berdasarkan kelompok umur. Satu kelompok dapatterdiri dari 100-500 ekor.
  • Bagian kandang yang beratap di pakai untuk tidur dan bertelur. Itulah sebabnya, pada pembuatan kandang itik, lantai kandang
  • perlu diberi alas sekam, jerami, atau bahan lain yang empuk, tidak mudah padat, hangat, dan dapat mencegah telur pecah.
  • Bagian kandang yang terbuka merupakan tempat untuk makan, minum. Lantai bagian kandang ini dapat berubah tanah biasa, anyaman bambu, hamparan batu-batu kecil, atau lebih baik berupa plesteran semen. Pada prinsipnya, lantai kandang di bagian kandang yang terbuka harus selalu diupayakan agar tidak becek, mudah dibersihkan dan cepat kering setelah di cuci. Kandang ren mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya mudah di bersihkan serta membuat itik sehat dan berbadan kuat karena itik dapat berjalan-jalan dan terkena sinar matahari. Akan tetapi, ada satu hal yang perlu diingat, yaitu apabila hujan turun, peternak itik harus segera menggiring itik kekandang yang beratap.
Pemilihan Pembibitan Ternak Itik
  • Penggunaan itik petelur yang unggul sangat penting, sebab produksi telur di pengaruhi 30% oleh sifat-sifat genetisnya dan 70% oleh lingkungan pemeliharaan (perkandangan, pakan, dan tata laksana pemeliharaan sehari-hari). Artinya, jika ada salah satu perawatan yang kurang akan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha peternakan itik secara keseluruhan.
  • Terdapat beberapa cara untuk mendapatkan itik petelur, yaitu dengan membibitkan itik petelur sendiri, membeli itik dara, atau membeli itik yang sudah mulai bertelur. Tentu keputusan dari mana mendapatkan itik petelur harus disesuaikan dengan kemampuan modal, pengalaman,maupun pengetahuan teknik beternak yang dimiliki masing-masing calon petemak.
Gizi Pakan Itik

Pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan yang di hasilkan dari hasil olahan industri pertanian.
1. Protein
Protein merupakan suatu susunan atau gabungan organis yang kompleks, yang terdiri dari berbagai unsur (karbohidrat, lemak, mineral dan unsur lainnya), sehingga protein sangat di butuhkan oleh itik.adapun kebutuhan itik akan protein antara lain:

1. Itik usia 0-4 minggu membutuhkan protein sebanyan 18-20 %.
2.Itik usia 5-2 minggu (itik dara) membutuhkan protein sebanyak 14
16 %.
3.Itik usia 21 minggu ke atas (sudah bertelur) membutuhkan protein
sebanyak 15-17 %.
 
Panen dan Pasca Panen

1) Panen
Hasil utama usaha ternak itik petelur adalah telur itik dan hasil tambah berupa induk apkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanaman.

2) Pasca panen
Kegiatan pasca panen yang biasa di lakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama di banding jika tidak di lakukan pengawetan. Telur yang tidak di
berikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk


Demikianlah informasi mengenai Cara Ternak Dan Budidaya Bebek Atau Itik Petelur Hasil Fantastis untuk anda sekalian . Dan jangan lupa kunjungi juga informasi kami yang lainya seperti Cara Budidaya Dan Ternak Burung Puyuh Praktis . Terimakasih


Cara Budidaya Dan Ternak Burung Puyuh Praktis

Cara Budidaya Dan Ternak Burung Puyuh Praktis - Budidaya Burung Puyuh . Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti sudah menikmati sedapnya telur puyuh. Jenis unggasyang dikenal sebagai Gemak merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatifkecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan diternaksemenjak akhir tahun 1979. Selain dapat dinikmati telur dan dagingnya, banyak yang sudahmemanfaatkan bulu burung puyuh ini sebagai bahan aneka kerajinan. Satu manfaat lagi yangdiperoleh dari ternak burung puyuh ini adalah kotoran yang dihasilkan dimanfaatkan sebagai pupukkandang ataupun kompos. Burung puyuh cukup mudah dibudidayakan. Dengan tingkat kebutuhanpasar yang tinggi menjadikan budidaya burung puyuh ini sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Untuk lebih jelasnya berikut uraian selengkapnya mengenai Cara Budidaya Dan Ternak Burung Puyuh Praktis .

Cara Budidaya Dan Ternak Burung Puyuh Praktis
Cara Budidaya Dan Ternak Burung Puyuh Praktis



Persiapan Kandang Burung Puyuh 

Untuk budidaya burung puyuh, persyaratan kandang yang baik perlu diperhatikan adalah temperatur
kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat C; kelembaban kandang berkisar 30-80%;
penerangan kandang pada siang hari cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini
berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar
matahari pagi dapat masuk kedalam kandang. Sehingga kondisi kandang tidak lembab.
Dalam mempersipkan kandang burung puyuh ini, kita mempunyai 2 alternatif yang biasa diterapkan
peternak puyuh, yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Sedangkan ukuran
kandang yang digunakanumumnya untuk 1 m2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjutnya
menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m2 sampai
masa bertelur.


Ada beberapa tahapan dalam budidaya burung puyuh. Masing-masing tahapan idealnya memerlukan
persiapan kandang yang sesuai, yaitu :

  • Kandang untuk induk pembibitan

Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan menghasilkan telur yang
berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh
yang akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasa membutuhkan luas kandang 200 m2.

  • Kandang untuk induk petelur

Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk,
ukuran, dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama.

  • Kandang untuk anak puyuh/umur stater(kandang indukan)

Jenis kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur satu hari
sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang
masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan 
kebutuhan. Sebaiknya kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. Biasanya ukuran yang sering
digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. (ukuran ini
cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh).
  • Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu)

Jenis kandang berikutnya, bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang untuk induk
petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram.


Penyediaan Bibit Burung Puyuh

Seperti sudah diainggung diatas, penyediaan bibitmerupakan tahapan yang penting dalam budidaya
burung puyuh. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga)
macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu:
1. Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas
dari kerier penyakit.
2. Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran.
3. Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi
telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat
menjamin telur tetas yang baik.

Pemeliharaan
Setelah kita dapatkan bibit yang baik, selanjutnya yang perlu mendapatkan perhatian adalah
pemeliharaan puyuh, meliputi :

  • Kebersihan/Sanitasi dan Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan
vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin.

  • Pengontrolan Penyakit Burung Puyuh
Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat
terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau
dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shoup.

  • Pemberian Pakan Burung Puyuh
Pemberian pakan merupakan faktor yang penting dalam keberhrhasilan beternak burung puyuh dengan
hasil yang maksimal. Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk,
yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil memtuk temannya akan
mempunyai kesibukan dengan mematukmatuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan
diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum
hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan
diberikan terus-menerus.
 Pemberian Vaksinasi
Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat
diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral).

Pemanenan Burung Puyuh 

Tahapan yang paling ditunggu oleh seorang pengusaha adalah saat pemanenan. Seperti telah
didisinggung diatas, ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari budidaya burung puyuh ini, yaitu :

Hasil Utama
Pada usaha pemeliharaan puyuh petelur, yang menjadi hasil utamanya adalah produksi telurnya
yang dipanen setiap hari selama masa produksi berlangsung.

Hasil Tambahan
Sedangkan yang merupakan hasil tambahan antara lain berupa daging afkiran, tinja untuk pupuk
kandang serta bulu puyuh sebagai bahan baku kerajinan tangan.


Demikianlah informasi lengkap mengenai Cara Budidaya Dan Ternak Burung Puyuh Praktis untuk anda sekalian . Jangan lupa kunjungi informasi kami yang lainya seperti Cara Ternak Ayam Kalkun Untuk Hasil Optimal . Terimakasih 

Cara Ternak Ayam Kalkun Untuk Hasil Optimal

Cara Ternak Ayam Kalkun Untuk Hasil Optimal - Budidaya Ayam Kalkun merupakan salah satu Peluang usaha yang mengiurkanbanyak penikmat daging jenis unggas ini yang rela meengeluarkan uang lebih untuk menikmati sensasi rasa yang terdapat dalam daging ayam kalkun. Tentunya hal tersebut merupakan sebuah peluang yang dapatkita manfaatkan untuk terjun ke dunia ternak kalkun . Untuk lebih jelasnya berikut informasi lebih lanjut mengenai Cara Ternak Ayam Kalkun Untuk Hasil Optimal

Cara Ternak Ayam Kalkun Untuk Hasil Optimal

Cara Ternak Ayam Kalkun Untuk Hasil Optimal

Penentuan Bibit Ayam Kalkun

Penentuan bibit kalkun yang baik serta benar bakal memengaruhi kesuksesan dalam beternak kalkun. Waktu kita beli ayam kalkun untuk diternak, yakinkan keadaan ayam dalam situasi sehat serta juga tak ada cacat pada badannya. Diluar itu cermati juga wujud badan si kalkun. Upayakan tentukan ayam yang mempunyai badan tegap.


Pemilihan Lokasi ternak Ayam Kalkun 

Lokasi yang baik akan menjamin pertumbuhan dan kelangsungan bisnis peternakan ayam kalkunAnda, sebelum Anda menentukan lokasi peternakan yang ideal sebaiknya Anda melakukan survei terlebih dahulu tentang keamanan, kenyamanan dan distribusi.

Pastikan peternakan Anda aman dari gangguan manusia, binatang, maupun kemungkinan ancaman bencana alam akibat tanah longsor, banjir, angin, dan berbagai ancaman yang akan menghancurkan bisnis peternakan ayam kalkun milik Anda.

Ada baiknya Anda memilih tempat yang mudah untuk mendapatkan makanan tambahan misalnya disekitar pantai, danau, sungai dan pesawahan.

Jika memungkinkan Anda bisa bekerjasama dengan pemilik perusahaan catering atau rumah makan caranya, Anda tiap hari harus mengambil sisa makanan yang biasanya menjadi sampah untuk Anda olah menjadi pakan ayam kalkun dan bila memungkinkan pemilik rumah makan atau catering anda tawarkan untuk menyediakan menu daging ayam kalkun dari peternakan Anda, dengan cara ini Anda tidak kesulitan untuk mendapatkan pakan tambahan dan hasil panen sudah ada yang bakal menampung tanpa harus susah-susah mencari pembeli. Mudah kan? Makanya sering cari info disini biar gak ketinggalan.

Pembuatan Kandang Ayam Kalkun 

Kandang merupakan rumah tempat untuk tinggal dan tempat untuk melindungi diri dari berbagai gangguan dari luar, jika Anda memiliki prinsip ‘rumahku adalah surgaku’ berikan prinsip ini kepada binatang kesayangan Anda ini. buatkan mereka rumah yang ideal untuk kelangsungan hidup mereka walaupun pada akhirnya salah satu dari mereka akan Anda potong kemudian dimakan atau dijual, tapi selama sidia masih bersama Anda berikan yang terbaik untuknya.

Ukuran kandang harus sesuai dengan kondisi dan pola hidup mereka, jika memungkinkan buatkan kandang yang sesuai dengan latar belakang hidup mereka agar populasi tumbuh dengan sempurna yang nantikan akan menguntungkan Anda, system perkandangan yang baik adalah harus memiliki ruang-ruang untuk aktifitas mereka seperti istirahat, bermain-main, dan aktifitas lainnya seperti tempat makan khusus yang selalu terjaga kebersihannya.

Jika memang memungkinkan arahkan posisi kandang kearah timur agar sinar matahari pagi bisa masuk ke dalam kandang.

Agar kandang selalu kering Anda bisa menggunakan kulit padi sebagai alas lantai dan bersihkan sesuai kebutuhan.

Kandang harus mudah dibersihkan dari kotoran yang akan mendatangkan penyakit, jika Anda orang kaya sebaiknya anggarkan biaya pembuatan lantai kandang menggunakan lantai plester/semen.

Layout system perkandangan Anda agar nyaman bagi penghuni dan orang yang merawat ternak mulai dari pintu-pintu, ventilasi, dan jalan-jalan antara satu kandang dengan kandang yang lain.

Pisahkan kalkun sesuai umur agar tidak diterjadi tindak kriminalitas dikalangan mereka, jika memang ada jenis ayam-ayam yang nakal sebaiknya pisahkan dari yang lain.

Pastikan tempat bertelur dan mengeram aman dari gangguan ayam yang lain dan atur posisi tempat bertelur untuk memudahkan Anda memeriksa perkembangan telur tanpa mengganggu ayam yang sedang mengeram.

Pemberian Pakan

Pemberian pakan yang pas serta juga sesuai sama bakal mendukung kesuksesan dalam ternak kalkun. Kita bisa memenfaatkan makanan dedak yang digabung dengan vor, sayur-sayuran. Untuk menaikkan nutrisi, sesekali kita dapat berikan vitamin makanan yang banyak di jual di beberapa toko hewan. Pemberian makan juga mesti sesuai dengan umur serta keadaan fisik kalkun supaya makanan di dalam kandang senantiasa habis lantaran jika makanan tak habis serta membusuk didalam kandang bisa mengakibatkan bakteri yang dapat menyerang kalkun. Tak hanya makanan, minuman juga mesti tersedia didalam kandang. Upayakan letak pada makanan serta minuman kalkun sama-sama berjauhan. hal semacam ini untuk melindungi kebersihan minuman supaya tak tercampur dengan makanan kalkun.

Pemberian Vaksin

Untuk melindungi kesehatan kalkun, kita mesti memberi ayam kalkun suplemen atau vitamin serta juga vaksin supaya ayam kalkun tak gampang terkena penyakit. Pemberian vitamain serta vaksin bisa dikerjakan tiap-tiap satu atau dua bulan sekali

Demikianlah informasi yang lebih mengenai Cara Ternak Ayam Kalkun Untuk Hasil Optimal untuk anda sekalian dan jangan lupa utuk kunjungi informasi lainya di blog ini seperti Cara Budidaya Lobster Air Tawar di Rumah ( Peluang Usaha Menjanjikan ) . Terimakasih 

Cara Budidaya Dan Beternak Lovebird Hasil Optimal

Cara Budidaya Dan Beternak Lovebird Hasil Optimal - Beternak Burung Lovebird . Burung Lovebird merupakan salah satu burung hias yang meniliki peminat pasar yang cukup luas di Indonesia . Sehingga dengan kata lain ini merupakan sebuah peluang usaha yang cukup menggiurkan. dan kami akan menyajikan informasi untuk anda yang ingin mendalami lebih dalam mengenai Cara Budidaya Dan Beternak Lovebird Hasil Optimal  . Berikut ulasan selengkapnya . 

Cara Budidaya Dan Beternak Lovebird Hasil Optimal
Cara Budidaya Dan Beternak Lovebird Hasil Optimal



Persiapan Kandang Burung

Untuk sangkar lovebird, siapkan kawat ram berukuran 50x50x50 cm (untuk sepasang lovebird), tempat bertelur seperti kotak kayu berukuran 25x20x25 cm dan juga siapkan tempat bertengger.Ternak Lovebird dengan meletakkan 1 pasang burung lovebird dalam satu kandang 

 Pemilihan Bibit.

Ada banyak spesies lovebird di berbagai dunia, akan tetapi lovebird yang umumnya di tangkar adalah lovebird jenis peach faced lovebird, fischer’s lovebird dan black masked lovebird. Jenis kelamin lovebird pun susah untuk dibedakan karena antara burung jantan dan betina memiliki bentuk yang sama. Cara membedakan lovebird jantan dan betina adalah dengan menaruh dua ekor lovebird di dalam kandang, lalu di kawinkan. Apabila dalam dua minggu tidak ada yang bertelur, maka kedua lovebird tersebut adalah jantan dan jika dalam dua minggu terdapat lebih dari 6 butir telur, maka kedua lovebird tersebut betina. Kita memang tidak bisa menggunakan cara seperti ini bila ingin membedakannya. Adapun cara yang banyak digunakan di Indonesia adalah dengan meraba tulang. Apabila jarak kedua tulang supit renggang dan lembek atau lentur, maka lovebird berjenis kelamin betina dan jika jarak kedua tulang supit terasa sempit dan keras, maka lovebird tersebut berjenis kelamin jantan. Cara ini memang tidak 100% benar dan akurat. Yang lebih akurat lagi adalah dengan memeriksakannya di laboratorium dengan membawa sampel darah dari kedua lovebird. Seorang penangkar lovebird di Belanda membedakan jenis kelamin lovebird dengan mengamati perilaku. Lovebird betina lebih sering menggigit langsung objek di dalam kandang, sedangkan lovebird jantan tidak langsung menggigit. Saat bertengger, jarak kedua kaki pada betina lebih longgar atau selebar bahu dan pada jantan justru sebaliknya. Bulu ekor lovebird jantan terlihat lebih runcing di bagian ujung dan pada betina terlihat lebih mengembang, sehingga lebih rata di bagian ujung ekor. Lovebird betina lebih sering menerima makanan, sedangkan lovebird jantan lebih sering memberi makanan pada pasangannya. Pada saat kawin, lovebird betina lebih sering membuka sayap daripada lovebird jantan.

Usia Produktif Lovebird

Usia yang cocok untuk melakukan perkawinan pada lovebird adalah usia 1 tahun karena usia tersebut merupakan usia produktif dan benar-benar matang dan siap untuk melakukan perkawinan.

Proses Penjodohan Lovebird 

Lovebird bersifat monogami, ia hanya akan kawin dengan satu pasangan saja. Untuk penjodohan, yang paling umum dilakukan adalah dengan mendekatkan kedua sangkar berisi lovebird jantan dan betina secara terpisah, lalu amati perilakunya. Apabila keduanya terus saling mendekat, artinya keduanya berjodoh dan dapat dikawinkan. Proses ini memakan waktu 3-7 hari, jika sedang birahi maka bisa lebih cepat prosesnya. Cara lain adalah mengumpulkan beberapa lovebird dalam satu kandang dengan jumlah betina dan jantannya harus sama banyak, nanti akan terlihat lovebird yang telah berjodoh dan melakukan perkawinan, lalu pindahkan ke kandang penangkaran. Masa birahi dapat dilakukan dengan mengamati perilaku tertentu, misalnya lovebird jantan melakukan masturbasi dengan mengawini benda-benda disekitarnya, sering berkicau, membuka sayapnya dan ekor bergerak naik turun.

Proses Penetasan Telur Lovebird 

Masa pengeraman telur adalah 21-23 hari dan setelah itu, telur-telur akan menetas dengan waktu penetasan kurang lebih 24 jam. Hal ini umum terjadi pada lovebird karena anak burung lovebird butuh penyesuaian lingkungan dan sebaiknya peternak lovebird tidak perlu khawatir dan tidak ikut campur dalam penetasan telur lovebird. Memang ada sebagian telur lovebird yang tidak menetas, hal ini dikarenakan usia kawin lovebird yang begitu muda, yaitu 8 bulan, lingkungan yang tidak sehat dan nutrisi yang tidak tercukupi. Faktor lain adalah karena telur tidak dierami oleh induknya karena telur tergelincir keluar dari kotak sarang.

Pemberian Makan Anak Lovebird

Dalam meningkatkan produktifitas indukan lovebird, dilakukan dengan mengambil anak lovebird yang berusia 10-14 hari. Hal ini juga dilakukan agar anak lovebird menjadi lebih jinak dan mudah untuk di latih.  Anak lovebird diletakkan di dalam kotak yang diberi alas berupa handuk dan lampu berdaya 5 watt agar tetap hangat. Kemudian berikan bubur bayi instant yang sebelumnya dicampur dengan air hangat dengan menggunakan spet. Awalnya, campuran bubur diberikan dengan tingkat kekentalan yang rendah, lalu semakin bertambahnya usia anak lovebird, tingkat kekentalan bubur juga semakin bertambah. Pemberian makanan dilakukan setiap 4 jam sekali setiap hari secara teratur.


demikianlah informasi lengkap mengenai Cara Budidaya Dan Beternak Lovebird Hasil Optimal untuk anda sekalian . Semoga informasi kami diatas dapat membantu anda. Dan jangan lupa kunjungi juga informasi kami yang lainya seperti Cara Budidaya Lobster Air Tawar di Rumah ( Peluang Usaha Menjanjikan )  . Terimakasih 

Cara Budidaya Lobster Air Tawar di Rumah ( Peluang Usaha Menjanjikan )

Cara Budidaya Lobster Air Tawar di Rumah ( Peluang Usaha Menjanjikan )- Budidaya Lobster Air Tawar . Salah satu olahan dari makanan hasil laut yang memiliki citarasa tinggi adalah lobster. Meski satu porsi lobster bisa dihargai sampai dengan ratusan ribu rupiah, namun rupanya tidak menurunkan minat konsumen untuk membeli sajian kuliner yang tergolong mewah ini. Pada kenyataannya pasokan lobster ternyata masih kurang bila dibandingkan dengan tingkat permintaan dari para pengusaha restoran seafood. 

Oleh karena itu, budidaya lobster bisa menjadi peluang bisnis yang menggiurkan bagi Anda yang ingin terjun ke dunia wirausaha. Budidaya lobster bisa dilakukan dengan air tawar di sekitar halaman rumah. Berikut ini beberapa tips bagi Anda yang ingin mencoba berbisnis lobster air tawar. Untuk lebih jelasnya berikut informasi selengkapnya mengenai Cara Budidaya Lobster Air Tawar di Rumah ( Peluang Usaha Menjanjikan )

Cara Budidaya Lobster Air Tawar di Rumah ( Peluang Usaha Menjanjikan )

Cara Budidaya Lobster Air Tawar di Rumah ( Peluang Usaha Menjanjikan )

Syarat hidup Lobster Air Tawar 

 Lobster Air Tawar  biasanya bisa bertahan hidup pada parameter air cukup lebar. LAT juga toleran pada jumlah oksigen terlarut yang rendah. Namun, untuk bisa tumbuh dengan baik dalam kondisi seperti ini tentunya cukup sulit. Agar bisa tumbuh dengan baik, LAT membutuhkan kandungan oksigen terlarut diatas 4 ppm. Selain itu, Lobster Air Tawar   cukup toleran pada suhu yang sangat dingin sampai suhu panas diatas 35 °C sekalipun. Namun sebagai saran, sebaiknya LAT dipelihara dalam suhu sekitar 25-29 °C. 

Sedangkan untuk tingkat keasaman air, Lobster Air Tawar  dapat hidup dalam perairan yang kisaran pH-nya sedikit alkalin yakni antara 7-9. Lobster Air Tawar  jarang sekali dijumpai hidup pada perairan dengan dengan pH dibawah 7. Untuk kandungan kapur yang diperlukan bagi media hidup LAT adalah sedang sampai tinggi. Kondisi ini perlu dikondisikan untuk menjaga kadar kalsium terlarut tetap tinggi sehingga mendukung pembentukan cangkang LAT.

Media hidup Lobster Air Tawar 

Media yang bisa digunakan untuk pembudidayaan Lobster Air Tawar  sangat bervariasi. Umumnya LAT diternakkan secara extensif dalam kolam tanah. Dalam budidaya extensif, peternak lobster hanya meletakkan indukan dalam kolam tersebut ketika kolam dikeringkan. Lobster yang ukurannya sudah mencapai ukuran komersial kemudian dijual sedangkan sisanya dikembalikan lagi ke dalam kolam tanah. Sedangkan pada proses budidaya intensif, peternak mulai memberikan pakan pada lobster dengan bermacam sayur-sayuran termasuk diantaranya pakan komersil. Hasil yang diperoleh menggunakan budidaya intensif mampu memberikan hasil lebih baik daripada budidaya secara extensif.  Selain kolam tanah, media lain untuk budidaya lobster biasanya berupa kolam fiber / tank atau kolam semen. Kolam fiber maupun kolam semen banyak digunakan dalam pembesaran burayak. Di Indonesia sendiri,budidaya Lobster Air Tawar   banyak ditemukan pada skala rumahan saja, utamanya pada pembenihan.


Proses Pembenihan Lobster Air Tawar 

Membedakan jantan dan betina
  • Sebelum melakukan pembenihan pembudidaya lobster harus dapat mengetahui terlebih dulu perbedaan antara lobster jantan dan betina. Cara membedakan kelamin yang paling muda adalah menggunakan teknis visual dari atas.Lobster jantan dapat di lihat jika pada capik sebelah luarnya terdapat bercak berwarna merah. Namun, tanda merah itu baru muncul ketika lobster berumur 3-4 bulan atau setelah lobster berukuran 3 inc (7 cm). Tanda merah ini juga merupakan tanda lobster jantan telah siap kawin (matang gonad). Sedangkan pada lobster betina di bagian yang sama tidak tampak tonjolan (penis). Ciri lobster betina adalah terdapat lubang pada pangkal kaki ketiga dari bawah (ekor). Lubang tersebut adalah kelamin lobster betina dan tempat mengeluarkan telurnya.

Pemilihan Induk Lobster air Tawar 
  • Pilih indukan yang berukuran di atas 4 inci (10 cm) atau berumur di atas 5-6 bulan karena lobster seperti ini akan memiliki jumlah anakan cukup banyak.
Tips memilih calon indukan yang berkualitas;
a. Pilih indukan yang pertumbuhannya paling cepat di antara lobster-lobster yang lain
b. Beli indukan di tempat penjual indukan yang telah bersertifikat
c. Perhatikan kelaminnya, jangan pilih lobster yang ”banci”. Pasalnya ada indukan yang mempunyai indukan betina, tetapi juga memiliki kelamin jantan (sering di sebut dengan lobster banci). Lobster tersebut kemungkinan besar tidak bisa bertelur

d. Pilih lobster yang badannya gemuk. Hindari memilih indukan yang kepalanya besar tetapi tubuh dan ekornya kecil. Ciri tersebut menandakan lobsterkurang makan.

e. Kawinkan lobster minimum ketika berumur 4 inci atau kira-kira berumur 5-6bulan. Semakin kecil (muda) lobster di kawinkan, pertumbuhan anakannya akan selalu lambat. Misalnya, jika mengawinkan lobster ukuran 3 inci (7,5cm) dan 4 inci (10 cm) akan jauh lebih cepat daripada yang 3 inci. Namun,
bukan berarti ukuran tubuh anakan lobster 3 inci tidak bisa melebihi tubuh induknya. Lobster tersebut tetap bisa tumbuh melebihi induknya tetapi  prosesnya lebih lambat. Lobster ukuran 3 inci memiliki jumlah telur 15 maksimum 50 butir, sedangkan lobster berukuran 4 inci bisa menghasilkan telur 200 butir.
f. Calon indukan lobster berkualitas bisa didapat dengan cara memisahkan lobster jantan dan betina ketika mereka berukuran 2 inci (5 cm). Paling bagus baru di kawinkan setelah masing-masing mencapai ukuran minimum
4 inci (10 cm).
g. Perlu juga diketahui asal usul lobster atau keluarganya pilih jenis lobster yang murni dari spesies tertentu agar pertumbuhan anakan lobster lebih baik

3. Mengawinkan Lobster
Gabungkan indukan jantan dan betina lobster menjadi satu dalam suatu media akuarium yang berukuran 1x 0,5 meter tinggi 25 cm bisa di masukan sekitar 5 lobster betina dan 3 lobster jantan. Satu jantan prinsipnya mampu membuahi 30 betina tetapi dalam perkawinan di akuarium digunakan 3 lobster jantan karena dalam perkawinan tersebut lobster betina lebih dominan dalam memilih pasangan yang cocok sehingga jika hanya ada 1 ekor lobster jantan di dalam akuarium, kemungkinan ke 5 lobster betina untuk kawin dan bertelur semua menjadi lebih kecil.

Kebiasaan lobster dalam melakukan perkawinan saling mencari kecocokan. Ketika mengawinkan lobster, ukuran tubuh lobster jantan dan betina tidak harus sama karena di habitat aslinya, lobster jantan memang memiliki tubuh lebih besar daripada lobster betina.
Jika media perkawinan menggunakan akuarium ukuran 1x 0,5 x 0,5 meter, letakan minimum 8 buah pipa paralon berdiameter 2 inci dan panjang 15-20 cm, tergantung pada ukuran indukan. Indukan berukuran 4 inci, panjang paralon yang di gunakan 15 cm dan indukan dengan ukuran 5-6 inci panjang paralonnya 20 cm. Dua minggu setelah lobster jantan dan betina di gabungkan biasanya sudah ada indukan bertelur.

Lobster dalam masa perkawinan akan saling berhadap-hadapan membentuk formasi huruf Y. Lobster jantan akan mengeluarkan sperma dan meletakannya di dekat pangkal ke dua kaki lobster betina. Sperma tersebut berwarna putih, menggumpal, agak keras, dan larut ke air. Setelah di buahi, lobster betina akan menyingkir dari lobster jantan sampai perlahan-lahan mengeluarkan telurnya dari
lubang pangkal kaki ketiga melewati sperma lalu turun ke ekor atau abdomennya. Telur di kumpulkan didalam abdomennya sambil ekornya menutup rapat selama seminggu pertama.

4. Pemindahan Induk Pengeraman dan Penetasan Telur16

Setelah minggu ke-2 atu ke-3 telur baru dapat menempel dengan baik di kakirenangnya, dan si betina akan berjalan keliling dengan ekor terbuka sehingga telurnya dapat terlihat. Dalam keadaan seperti ini induk dapat dipindahkan dari akuarium perkawinan, ke kolam penetasan yang berukuran 1x 2 meter, atau ke kolam penetasan masal menggunakan kurungan keranjang. Resiko meletakan induk ke dalam akuarium adalah harus memindah-mindahkan lagi, karena setelah satu bulan harus di pisah-pisahkan lagi ke dalam akuarium

Ciri Ciri Proses Pematangan Telur :
a. Minggu kedua bentuk telur masih bulat
b. Minggu ketiga mulai terlihat dua bintik hitam pada telur. Binitk hitam tersebut merupakan embrio
c. Minggu keempat, capit, sungut, dan kakinya mulai tumbuh. Pada fase ini, lobster masih belum bisa mandiri. Jika fase ini telur rontok dari induknya kemungkinan besar embrio tersebut akan mati. Ketika menempel di kaki renang induknya, ibunya akan dengan telaten merawat embrio tersebut dengan cara menggoyang-goyangkan kaki renangnya untuk memberikan oksigen pada anak-anaknya, sering kali si induk akan merapikan telurnya menggunakan kaki jalannya.

d. Minggu kelima hampir seluruh kuning telur sudah habis. Ketika, embrio mulai lepas satu persatu dari induknya untuk mencari makanan sendiri.

Meskipun sudah lepas, embrio bisa saja menempel ke kaki renang induknyasehingga ketika anakan sudah lepas sekitar 70%, sisanya sebanyak 30% yangmasih menempel sebaiknya dirontokan saja karena di khawatirkan nalurinkeibuannya sudah hilang akibat terlalu lama menggendong telur.
Setelah bersih, si induk betina dipindahkan ke akuarium lain untuk istirahat selama dua minggu sampai berganti kulit. Tujuannya, jika berganti kulit, ukuran lobster menjadi semakin besar, sehingga semakin banyak juga jumlah anakan yang dihasilkan pada penetasan berikutnya karena semakin besar tubuh lobster betina, kapasitas penyimpanan telurnya akan bertambah besar. Semakin bertambah usia dan ukuran lobster, jumlah telurnya terus bertambah, tetapi frekuensi bertelurnya menjadi lebih jarang. Ketika sedang dalam masanistirahat panjang (1 bulan), ada kemungkinan induk sudah matang gonad. Induk seperti ini dapat mengeluarkan telur sendiri tanpa dibuahi. Namun, telur yang dihasilkan adalah telur kosong sehingga ketika induk menggendong telur selama 1-2 minggu dan merasakan bahwa telur yang digendongnya tidak ada pertumbuhan maka telur tersebut akan dimakannya.
Apabila air ditempat perkawinan dan air ditempat penetasan memiliki perbedaan suhu dan pH, letakan terlebih dulu lobster yang sedang bertelur tersebut 17 kedalam baskom yang diisi dari akuarium perkawinan baru kemudian dipindahkan kekolam penetasan dengan dipercik-percikan air kolam supaya suhu dan pH air di baskom stabil.
5. Pemeliharaan Benih
Setelah menetas, anakan lobster tidak cocok diberi makanan dari jenis sayuran  dan umbi-umbian sebaiknya merekan diberi cacing sutera atau cacing beku sehingga bisa memacu pertumbuhan denga baik. Jumlah pakan yang diberikan sebaiknya 3% dari berat badannya. Pada pagi hari pakan yang diberikan sebanyak 2% dan sore hari
75%.
6. Kematian Benih Lobster
Kematian benih biasa dipicu oleh kegagalan dalam pergantian kulit yang pertama kali. Meskipun demikian, perlu diperhatikan adanya bahaya pencemaran racun yang bisa muncul, misalnya racun bekas semprotan (fogging) DemammBerdarah Dengue (DBD). Maka dari itu sebelum penyemprotan sebaiknya semua media ditutup dengan plastik, apabila perlu matikan aeratornya.
7. Panen Benih
Dalam pemanenan benih berukuran 1-2 cm alat yang digunakan adalah ember
plastik scoopnet berukuran 20 x 10 cm. Sementara itu saat yang baik untuk
pemanenan adalah sebelum jam 9 pagi berada dilingkungan terbuka, kualitas dan
parameter air yang digunakan harus sama dengan air dalam akuarium agar benih
tidak menjadi stres. Sebaiknya air yang digunakan berupa air baru, bukan dari
akuarium karena biasanya telah kotor. Perlu diketahui, tingkat sensitifitas benih
berukuran 20 hari terhadap perubahan lingkungan drastis lebih tinggi dibandingkan
dengan ukuran lebih besar.
8. Simulasi Usaha Pembenihan
Simulasi usaha yang dilakukan dilahan pekarangan rumah dengan menggunakan
bak tembok adalah sebagai berikut :
a) Luas keseluruhan 100 m2
- Lahan perawatan induk seluas 30 m2
.
- Lahan pemijahan 20 m2
.
- Lahan pembenihan 40 m2
- Lahan untuk tendon air dan lain-lain 10 m2
.
b) Wadah pembenihan berupa bak tembok dengan ukuran 1 m x 1 m x 1 m
sebanyak 35 bak
c) Sarana dan prasarana
1) Prasarana
- Pengadaan induk 30 pasang. Perbandingan induk jantan dan betina
1 : 3.18
- Perbaikan/pembuatan kolam.
- Pengadaan peralatan :
o Thermometer.
o pH meter
o Water heater.
o Pompa air dan aerator
2) Sarana
- Pakan
- Pakan induk berupa pellet dengan kandungan protein 30%
sebanyak 2-3% berat ikan. Frekuensi pemberian pakan sebanyak
3 kali. Selama induk di kolam perawatan diberi pakan pelet
dengan penambahan pakan alami, seperti tauge dan cincangan
wortel.
- Pakan larva berupa plankton dari jenis daphnia, klorela, tubefix,
rotifer sebanyak 1% dari berat biomas.
- Pakan benih berupa pakan alami, seperti cacing.
d) Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk operasional 1 orang
e) Jumlah induk jantan 30 ekor dan induk betina 90 ekor.
f) Frekuensi pemijahan 3 kali setahun.
g) Jumlah benih yang dihasilkan dari 90 ekor induk betina yang bertelur 1.000
butir dengan SR 80% dan frekuensi pemijahan 3 kali adalah 90 x 1.000 x 3 x
80% = 216.000 ekor per tahun.
h) Siklus periode pembenihan lobster 2-3 bulan.
B. Pembesaran
Pembesaran lobster air tawar bertujuan untuk mendapatkan lobster dewasa yang
siap dikonsumsi, untuk mendapatkan indukan dan untuk dijadikan lobster hias.
Pembesaran lobster sangat berhubungan dengan laju pertumbuhan. Semakin tinggi laju
pertumbuhannya, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan lobster ukuran konsumsi
akan semakin pendek.
Pertumbuhan pada lobster dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pertumbuhan
mutlak dan pertumbuhan nisbi. Pertumbuhan mutlak yaitu ukuran rata-rata yang
dicapai oleh lobster dalam satuan waktu tertentu. Sementara pertumbuhan nisbi
didefinisikan sebagai ukuran panjang apa berat yang dicapai dalam periode tertentu
yang di hubungkan dengan panjang atau berat pada awal periode tersebut.
Secara umum, pertumbuhan di pengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal meliputi sifat genetis dan kondisi fisiologi. Sementara 19
faktor eksternal berkaitan dengan lingkungan yang menjadi media pemeliharaan, antara
lain kimia air, substrak dasar, suhu air, dan ketersediaan pakan.
Dalam pembesaran, pilih benih yang berjenis kelamin jantan saja karena
pertumbuhannya lebih cepat daripada yang betina apalagi ketika memasuki tahap
pembesaran energi yang dimiliki lobster betina tidak hanya untuk membesarkan
dagingnya, tapi juga untuk memelihara telurnya.
1. Persiapan Kolam
Wadah pembesaran lobster perlu dibersihkan dari zat beracun terutama bagian
dasar kolam umumnya, zat beracun berasal dari polutan pakan dan bangkai lobster
pada periode pemeliharaan sebelumnya. Untuk membersihkannya, lapisan tanah
yang berbau tersebut dikerok dan dibuang. Selanjutnya, kolam dikeringkan dan
dipupuk seperti pada persiapan pembenihan.
2. Persiapan Instalasi/infrastruktur Kolam
Sebelum kolam diisi dengan benih, sebaiknya sistem pemasukan dan
pengeluaran air sudah bisa di operasikan. Jumlah dan jenisnya perlu disesuaikan
dengan jumlah benih yang akan ditebar. Sistem aerasi dan sirkulasi air sudah dapat
bekerja dengan baik.
1. Persiapan Benih
Rekondisi pertama dilakukan dengan mencipratkan air pada benih pada
sebuah wadah, misalnya ember. Pencipratan dilakukan pada seluruh tubuh
benih, terutama insang. Kolam karantina diaerasi kuat dan diusahakan kondisi
kolam gelap (diberi penutup). Rekondisi dilakukan selama 1-2 hari.
Sebelum menebar benih, hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut;
1) Cek kualitas air, terutama suhu, pH, dan DO. Pastikan suhu air berkisar
26-290
C, pH 7-8, dan DO sekitar 4 ppm
2) Cek kondisi kolam jangan sampai masih ada kebocoran
3) Sistem aerasi sudah berjalan dengan baik. Areator atau blower harus
sudah dinyalakan 24 jam sebelum ditebar
2. Menebarkan Benih
Jika media pembesaran berupa kolam semen, bagian atas kolam tersebut
sebaiknya diaci apa dikeramik atau paling tidak 10-20 cm bagian paling atas dari
wadah pembesaran harus dibuat licin. Untuk kolam tanah, bagian pinggirnya
harus diberi pagar dari karpet talang air selain itu, selang masuknya air atau
kabel listrik sebaiknya dimasukan ke dalam pipa paralon agar tidak dijadikan
sebagai tempat memanjat lobster. 20
Ukuran benih yang akan ditebar sebisa mungkin seragam. Namun
mendapatkan benih yang demikian memang agak sulit. Oleh karenanya,
perbedaan ukuran benih masih bisa ditoleransi hingga tidak lebih dari 10 gram.
Tingkat kepadatan dalam penebaran berkisar 5-10 ekor/m2 dengan masa
pemeliharaan 6-8 bulan. Kepadatan tinggi dapat meningkatkan mortalitas atau
memperlambat laju pertumbuhan. Benih ditebar dengan cara meletakannya
diatas permukaan kolam tanah/ semen. Jangan sekali-kali menebar benih
dengan cara dilempar karena dapat merusak organ dalam dan organ luar.
3. Pemberian pakan
Lobster adalah jenis hewan omnivora atau hewan pemakan segala.
Sebaiknya, makanan untuk lobster diberikan dalam kondisi mentah, baik itu
sayuran maupun daging. Lobster makan didasar kolam, sehingga makanan harus
ditenggelamkan ke dasar kolam. Pakan lain yang cuckup baik di beri untuk
lobster adalah daging, cacing sutera dan blood worm. Namun, jika cacing sutera
atau cacing tanah diberikan harus ada perlakuan khusus.Ketika baru diambil dari
sungai atu baru dibeli dari pedagang harus diendapkan terlebih dahulu selama
satu hari. Tujuannya agar cacing membuang kotoran didalam perutnya sehingga
yang tersisa hanya dagingnya. Para pembudidaya pemula disarankan
menggunakan cacing beku untuk pakan lobster-lobsternya.
Dalam sehari, pakan yang diberikan sebanyak 3% dari berat badan lobster.
Pakan tersebut diberikan dua kali sehari, yakni pagi hari pukul 07.00 - 10.00
pakan sebnayak 25% dan sore hari pada pukul 17.00 sebanyak 75%. Persentase
pemberian makan malam lebih banyak karena lobster termasuk hewan
nokturnal yang aktif pada malam hari.
Cara lain untuk mengetahui jumlah pakan yang akan diberikan adalah dengan menetapkan target pertumbuhan yang diinginkan secara periodikal, kemudian menghitung kebutuhan pakan yang menunjang pertumbuhan tersebut. Cara ini sangat bermanfaat untuk mengetahui secara logis antara
pertumbuhan dengan pakan yang dapat dijadikan pola yang lebih terukur.

4. Pertumbuhan Benih
Pertumbuhan erat kaitannya dengan konsumsi pakan, lingkungan tumbuhan dan faktor genetis. Pemberian pakan memegang peranan yang paling
tinggi. Dengan pemberian pakan yang sesuai, pertumbuhan lobster bisa diprediksi. Semakin besar atau bertambahnya umur lobster, tingkat
pertumbuhannya akan semakin menurun (persentase pertumbuhannya semakin kecil).21
5. Pencegahan Hama dan Penyakit
Meskipun lobster air tawar termasuk tahan terhadap serangan hama dan
penyakit karena kulitnya yang keras dan tebal, tetapi kewaspadaan tetap saja
diperlukan. Beberapa penyakit yang sering menyerang lobster dan
menyebabkan kematian adalah sebagai berikut :
1) Saprolegnia dan Achyla
Kedua pathogen ini menyerang jaringan luar lobster dan menyerang
telurnya. Mereka dapat menghambat pernapasan lobster sehingga telur
akan mati dan tidak menetas. Tanda lobster terserang penyakit ini adalah
pada tubuhnya ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas.
Cendawan ini menyebabkan nafsu makan lobster menurun dan akhirnya
mati. Cara mengatasi Saprolegnia sp adalah dengan merendam lobster yang
terinfeksi ke dalam Malachite Green 2-3 ppm selama 30-60 menit.
2) Cacing jangkar
Cacing Lernea cyprinacea dan Lernaea carasii menembus jaringan tubuh
dengan kaitnya yang menyerupai jangkar. Bagian insang pada lobster yang
terjangkit tampak dihuni cacing dan terdapat cairan atau lender yang
memanjang. Akibatnya, lobster kekurangan darah kehilangan bobot tubuh,
dan kemudian mati. Cacing jangkar dapat diatasi dengan merendam lobster
yang terinfeksi kedalam larutan garam (20 gram garam dilarutkan ke dalam
1 liter air) selama 10-20 menit.
3) Argulus foliaceus
Serangan argulus pada lobster ditandai dengan adanya bintik merah
pada tubuh. Racun argulus ini menyebabkan kematian pada lobster akibat
anemia dan kehilangan banyak darah. Racun yang melukai kulit bisa
mengundang infeksi saprolegnia yang semakin menambah penderitaan
lobster. Penyakit ini bisa diatasi dengan merendam lobster kedalam 1
mililiter Lysol yang dilarutkan dalam 5 liter air selama 15-60 detik. Setelah
itu, rendam lobster ke dalam sodium permanganate sebanyak 1 gram yang
dilarutkan dalam 100 liter air selama 1,5 jam. Pemberiaan Neguvon,
Masoten, dan Lindane dilakukan jika serangan telah mencapai stadium
puncak karena ketiganya bersifat racun yang justru bisa membahayakan
lobster.
4) Larva cybister (ucrit)
Larva cybister (ucrit) adalah hewan yang bentukya seperti ulat,
tubuhnya berwarna agak kehijauan, dan panjangnya dapat mencapai 2 cm.
hewan ini memiliki gigi taring yang terletak di kepala sebagai alat untuk
menggigit mangsanya. Sementara di bagian tubuh belakang, ucrit memilik 22
alat penyengat. Meskipun demikian tubuhnya kaku, tetapi gerakannya
terbilang cepat. Dilihat dari jenis darahnya, larva cybister termasuk hewan
berdarah putih.
5) Linsang
Linsang atau sero adalah hewan berkaki empat, berbulu, dan berekor
panjang. Tubuhnya mirip kucung, tetapi ukurannya lebih panjang. Bila
terkena sinar, matanya mengeluarkan cahaya berwarna biru. Hewan ini
banyak ditemukan di daerah kaki gunung atau daerah berbukit. Tempat
persembunyian sero sangat susah ditemukan.
Sejauh ini, pemberantasan sero masih sulit dilakukan karena sangat
susah ditangkap. Selain itu, penciumannya juga sangat tajam, meskipun
dipancing dengan ikan dan lobster yang sudah diberi racun. Hanya
pencegahan yang baru bisa dilakukan dengan yang dibuat mendadak.
Pencegahan lainnya dengan memagar areal kandang, tetapi cara ini
membutuhkan biaya yang sangat besar.
6. Penyaing
Golongan penyaing (kompetitor) adalah hewan yang menyaingi lobster air
tawar dalam hicdupnya, baik mengenai pakan maupun ruang untuk bergerak.
Keberadaan kompotitor dikolam akan membuat bias dalam perhitungan FCR.
Jumlah pakan yang diberikan ternyata tidak seluruhnya dikonsumsi oleh lobster
air tawar. Penyaing ikut memanfaatkan pakan yang di tebar oleh pembudidaya.
hitungan FCR menjadi lebih tinggi.
Beberapa jenis penyaing yang sering hidup bersama lobster air tawar
dikolam itu yaitu bangsa siput, seperti trisipan dan concong, ikan liar seperti
mujair, ketaman-ketaman serta udang kecil-kecil.
Untuk mengendalikan beberapa kompetitor ini, perlu dilakukannya upaya
pemberantasan agar tidak bersaing dalam mendapatkan pakan dengan lobster
air tawar. Berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan dalam pemberantasan
kompotitor:
1) Biji Teh
Bungkil biji teh adalah ampas yang dihasilkan biji teh yang diperas
minyaknya. Sejauh ini, biji teh banyak diproduksi dicina. Kadar saponin
dalam setiap bungkil biji teh tidak sama tetapi biasanya dengan 150-200 kg
bungkil biji teh per hektar kolam, sudah cukup relatif mematikan ikan liar
atau buas tanpa mematikan lobster air tawar yang dipelihara.
Dosis yang digunakan sekitar 200-250 kg/ha kolam. Sebelum ditebar,
volume air dalam kolam dikurangi hingga 1/3-nya saja. Dengan demikian, 23
dosis yang digunakan saponin menjadi lebih encer. Penggunaan bungkil ini
akan lebih efektif jika dilakukan pada siang hari, pukul 12.00 atau 13.00
Sebelum digunakan, bungkil ditumbuk dulu menjadi tepung, kemudian
direndam didalam air selama beberapa jam atau semalam. Setelah itu, air
tersebut dipercik-percikan kedalam tambak, sementara menabur bungkil,
aerasi dalam kolam dihidupkan agar saponin teraduk merata. Hal yang perlu
di antisipasi yaitu air buangan yang telah diberi saponin. Air buangan
dipastikan telah bebas dari residu saponin karena bila tidak, bisa bersifat
racun bagi lingkungan sekitar.
2) Rotenon dari akar deris (tuba)
Akar deris dari alam mengandung 5-8% Rotenon.Akar yang masih kecil
lebih banyak mengandung rotenone. Zat ini dapat membunuh ikan pada
kadar 1-4 ppm, tetapi batas yang mematikan lobster air tawar tidak jauh
berbeda.
3) Nikotin
Ikan liar, ikan buas, dan siput dapat diberantas dengan nikotin pada takaran 12-15 kg/ha. Selain nikotin, kompetitor dapat di berantas dengan sisa-sisa tembakau berdosis 200-400 kg/ha. Sisa ditebarkan dikolam sesudah tanah dasar dikeringkan dan kemudian diairi setinggi 10 cm. Setelah ditebarkan, sisa tembakau dibiarkan selama 2-3 hari agar racun nikotinnya dapat membunuh kompetitor. Sementara airnya dibiarkan sampai habis menguap selama 7 hari. Setelah itu, kolam dialiri lagi tanpa dicuci dulu
sebab sisa tembakau sudah tidak beracun lagi dan dapat berfungsi sebagai
pupuk.
7. Penyaing
Tidak ada salahnya juga, hama seperti tikus air, burung, dan kucing juga harus diwaspadai. Perlu diketahui bahwa kematian lobster umumnya tidak murni disebabkan oleh serangan hama dan penyakit. Kegagalan dalam pergantian kulit (moulting) pertama dapat mematikan lobster. Insang padalobster yang memaksakan diri untuk berganti kulit biasanya akan lepas dan lobster akan mati seketika itu juga. Hal ini bisa diatasi dengan meningkatkan pasokan oksigen terlarut dalam air. Terutama sebelum dan sesudah pergantian kulit berlangsung.
8. Pencagahan
Beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah adanya serangan hama di lokasi pembudidayaan lobster air tawar sebagai berikut :24
a) Mengeringkan bak atau kolam yang akan digunakan sehingga hamahama
mati.
b) Melakukan pengapuran pada saat persiapan kolam atau bak.
c) Memasang saringan pada pintu masuk sehingga hama tidak masuk ke kolam.
d) Melakukan filterisasi, yakni air yang masuk ke areal kolam harus melalui
filter terlebih dahulu sehingga bibit-bibit hama yang masih kecil dapat
tertahan oleh filter tersebut.
e) Memberantas hama, baik secara mekanik, biologis, maupun secara
kimiawi.
f) Memberi pagar pada seputaran areal kolam setinggi 60 cm. Bahan pagar
yang digunakan yaitu seng, semen, atau jaringan.
Sementara upaya pencegahan terhadap datangnya serangan penyakit
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
a) Mengeringkan kolam atau bak untuk memotong siklus hidup penyakit.
b) Mengapur kolam sebelum penebaran benih sehingga dapat membunuh
hama dan penyakit, selain itu juga dapat meningkatkan pH.
c) Menjaga kualitas air agar parameternya tetap pada kondisi normal.
d) Menjaga kebersihan sekitar areal perkolaman
e) Melakukan penebaran dengan padat tebar yang optimal dan ukuran
yang seragam untuk menurunkan tingkat kanibalisme.
f) Melakukan penanganan yang baik agar tidak menimbulkan luka pada tubuh lobster.
g) Menghindari masuknya binatang-binatang pembawa penyakit, seperti burung, dan siput.
9. Pemanenan
Pemanenan lobster air tawar dilakukan ketika ukurannya telah mencapai ukuran standar yang diminta pasar. Saat ini, ukuran yang banyak diminta pasar sekitar 10-12 ekor/kg atau 85-100 gram. Semakin besar ukuran, semakin dicari oleh pasar. Permintaan pasar oleh lobster air tawar tidak hanya semata-mata hanya pada ukuran. Keutuhan capit juga menjadi syarat yang mutlak untuk diterima pasar. cara memanen lobster tergantung pada sistem kolam yang digunakan.

1) Pemanenan pada kolam sistem monik
Kolam sistem monik memiliki saluran pembuangan dari papan. Sementara pada bagian dasarnya memiliki kemalir yang kedalamnya melebihi dasar kolam lainnya. Jenis kolam ini bisa digunakan untuk 25
pembenihan maupun pembesaran lobster air tawar. Cara pemanennya
sebagai berikut ;
a) Pasang saringan didepan pintu pengeluaran (monik).
b) Cabut papan monik yang paling atas dan biarkan airnya terbuang hingga mencapai ketinggian papan dibawahnya. Cabut papan kedua dan biarkan air terbuang.
c) Siapkan ember yang telah berisi air. Sebaiknya ember diisi dengan air yang berasal dari kolam agar suhu dan pH nya sama ketika dipindahkan, bibit tidak terlalu stres.
d) Sambil menunggu air surut, angkat subtract. Bibit-bibit akan menempel pada subtract. Masukan subtract dengan bibit kedalam ember.
e) Jika telah penuh dengan subtract, pindahkan bibit beserta dengan subtractnya ke hapa yang dipasang tidak jauh dari tempat pemanenan.
f) Bila airnya sudah surut lagi, cabut papan ketiga agar airnya lebih surut. Biasanya bibit yang tidak menempel pada subtract akan berkumpul di kemalir. Tangkap sisa bibit tersebut menggunakan scoop net, lalu masukan keember atau ke hapa.
2) Pemanenan di kolam bersistem sipon.
Adapun tahap pemanenan lobster air tawar sistem sipon sebagai berikut
;
a) Cabut pipa PVCD yang menghubungkan saluran pembuangan
mendatar. Air akan keluar dengan sendirinya.
b) Pada pintu saluran pembuangan didalam kolam pasang saringan dari jaring agar bibit atau ukuran konsumsi tidak ikut terbuang bersama air.
c) Sambil menunggu air surut, ambil subtract yang terisi oleh lobster air tawar dan masukan kedalam ember
d) Jika embernya penuh, pindahkan lobster tersebut kedalam tempat penampungan.

3) Pemanenan pada kolam Jenis Lain
Kolam jenis lain disini yaitu kolam dengan sistem pembuangan selain sistem sipon dan monik. Biasanya, kolam ini tidak memiliki sistem pembuangan yang baik oleh karenanya, cara pemanenan lobster pada kolam ini sedikit berbeda dengan jenis kolam lainnya. Adapun cara
pemanenan pada kolam sebagai berikut ;26
a. Sambungkan selang pada mesin pompa dan ujung selang dipasang jaring atau kawat ram
b. Masukan ujung selang kedalam dasar dan hidupkan pompa
c. Ketika air sudah mulai surut, ambil lobster beserta subtractnya dan masukan kedalam ember.
d. Jika embernya penuh, pindahkan lobster tersebut kedalam
penampungan


Demikianlah informasi lengkap mengenai Cara Budidaya Lobster Air Tawar di Rumah ( Peluang Usaha Menjanjikan )  untuk anda sekaliakami harap informasi tersebut  dapat bermanfaat untuk anda. Dan jangan lupa kunjungi juga informasi kami yanglainya seperti Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton . Terimakasih 

Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton

Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton -    Budidaya Ikan Gurame sebenarnya tidak sulit karena ikan gurame merupakan ikan air tawar yang mudah dipelihara di mana saja.   Budidaya ikan ini memiliki potensi bisnis yang lumayan menggiurkan. Permintaan ikan gurame pada level restoran dan supermarket sangat tinggi dan stabil.
Ditambah lagi tingkat konsumsi ikan gurame pada masyarakat menunjukan peningkatan. Tak ada salahnya Anda mencoba terjun bisnis di halaman rumah. Budidaya ikan gurame yang baik memerlukan lahan yang cukup luas agar bisa membikin beberapa kolam pembesaran.
Uniknya sekarang sudah tak pakai kolam permanen, melainkan cukup menggunakan terpal plastik yang kedap air. Malahan kolam terpal dari segi biaya jauh lebih hemat dari pada membangun kolam permanen yang terbuat dari semen. Untuk lebih jelasnya berikut ulasan selengkapnya mengenai Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton untuk anda sekalian .

Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton


Persiapan Kolam Ikan Gurame :

Pembesaran ikan gurameh dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen. Perssiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan yang alami dalam jumlah yang cukup seperti plangton dan lain-lain.

gambaran kolam : 
  • Kolam ukuran 7 x 10 meter dengan kedalaman air 120 cm
  • Ukuran bibit 5cm sebesar kuku jempol sebanyak 2000 ekor
  • Pakan apung merek pf.1000 isi 10kg/sak. harga persak 130 ribu membutuhkan 3 sak
  • Pakan tambahan alami bias di berikan daun keladi dan daun kangkung

Persiapan di Kolam Permanen/Terpal :

Cara budidaya ikan gurami atau gurami dapat dilakukan dengan dua model jenis : 
Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan BetonMenggali tanah dengan kedalaman tentu dengan kedalaman 90cm, kemudian terpal dipasang pada tanah galian tersebut,memasang terpal pada permukaan tanah (tidak menggali tanah) yaitu dengan menggunakan bantuan rangka dari besi atau kayu. Kemudian terpal dirangkai menyerupai bak, beban terpal juga tidak terlalu berat sewaktu diberi air. cara kedua memudahkan kita melakukan penggantian dan pembersihan kolam. Kita juga bisa menyedot kotoran-kotoran kolam terpal dengan mudah. Kotoran ikan gurame juga harus di keluarkan dari kolam agar kesehatan dan kebersihan air tetap terjaga.

Perhatian Konndisi Air Dan Teknis lainya : 

Hal yang harus diperhatikan : 
:
  • Persiapan lahan
  • Pemupukan lahan
  • Persiapan awal tebar benih ikan Gurami
  • Penebaran benih
Cara Perawatan Lahan Ikan Gurami : 
  • Keringkan kolam sebelum kolam di isi air
  • Taburkan garam grasak untuk membasmi jamur saat penjemuran kolam
  • Gemburkan tanah sebelum di isi air bila kolam tanah
  • Cara Pemupukan Lahan Ikan Gurami
  • Jemurlah pupuk kandang yang sudah di fermentasi mengunakan cairan gula dan ragi tape
  • Setelah pupuk di jemur 2 hari masukan ke dalam karung
  • Setelah pupuk di masukan karung lubangi karung mengunakan paku
  • Setelah di lubangi barulah masukan kolam di beri pemberat batu
  • Isi air sampai ketinggian 50cm dan berikan pupuk UREA satu sendok makan kedalam kolam
  • Diamkan air selama 4 hari sebelum di tebar benih
  • Cara Persiapan Penebaran Benih Ikan Gurami
  • Siapkan ember untuk perendaman benih ikan sebelum di tebar
  • Isi air ke dalam ember secukupnya ( usahakn air dari kolam yang akan di tebari benih Gurami )
  • Rendamlah benih ikan Guramih selama 15 menit untuk adaptasi dengan air kolam yang baru
  • Cara Penebaran Benih Ikan Gurami
  • Masukan benih yang sudah 


Pemilihan Bibit Ikan Gurameh    : 

Tahap berikut dalam budidaya ikan ini adalah pengadaan bibit gurame. Ada dua sumber memperoleh bibit gurame yakni pembibitan sendiri atau beli dari peternak lainnya. Peternak senior biasanya mengawinkan sendiri indukan untuk memperoleh bibit kialitas unggul, tanpa harus membeli di balai perikanan.
Tetapi bagi peternak pemula bisa membeli bibit gurame dari balai perikanan atau pedagang ikan. Bibit ideal siap tebar berukuran tiga jari orang dewasa. Kalau bibit terlampau kecil, dikhawatirkan tingkat kematian cukup tinggi karena sulit beradaptasi dengan kondisi air dalam kolam terpal.
Jadi, dalam budidaya ikan ini disarankan pemilihan bibit. Pilihlah yang ukurannya gak besar sedikit. Jadi Anda tak usah menunggu masa panen terlampau lama. Setelah bibit ditebar di kolam terpal, di tahapan ini Anda harus serius memantau memperhatikan kondisi bibit gurame. Agar bibit tak mudah mati, beri pakan yang bergizi mengandung prebiotik.  

Pendedaran/Pemijahan Ikan Gurame :

Setelah kolam terpal selesi dibuat langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan ikan guramih, akan tetapi sebelum ikan guramih dimasukkan perlu dipastikan terlebih dahulu kolam dalam kondisi bersih dari penyakit dan zat-zat berbahaya.  Terpal mengandung unsur kimia untuk pewarnaannya, maka sebelum dipasang perlu dicuci dan dibersihkan. Untuk membunuh patogen kolam yang telah terisi air ditaburi garam 2 ons/m3. Pastikan juga ikan guramih yang akan dibudidayakan tidak mengandung bibit penyakit. Jika ada guramih yang terkena penyakit perlu dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kolam.


Pemberian Pakan  Ikan Gurame :

Tahapan budidaya ikan gurame adalah pemberian pakan ikan. Pemberian pakan gurame ada tiga tahap yakni pakan untuk bibit, pakan untuk memacu pertumbuhan dan pakan untuk gurame indukan. Pakan untuk anakan sebaiknya diberi pellet yang ukurannya kecil-kecil, diselingi cacing darah agar cepat besar.
Pakan gurame dewasa bisa diberi pellet dan daun keladi. Bisa juga dengan sayuran hijau seperti kangkung, selada dan kubis dan lain sebagainya. Pakan diberi dua kali sehari,  pagi hari dan sore hari, pemberian pakan sebaiknya selang-seling tak hanya satu jenis saja. Pagi sayuran nanti sore diganti pellet atau dedak. Pemberian pakan yang teratur bisa mempercepat pertumbuhan. 


Tahap Pemanenan Ikan Gurame

Panen merupakan tujuan akhir dari budidaya ikan gurame. Masa panen ikan gurame adalah 7- 8 bulan, atau ketika bobot ikan mencapai 0,7 kg- 1 kg, ukuran itu ideal untuk dikonsumsi. Dari tebaran 1000 ekor bibit, diprediksi saat panen menghasilkan 200 kwintal.
Bayangkan saja kalau 1kg ditingkat peternak dihargai  30.000 ribu kalau dikalikan 200 kg bisa total nilai panen mencapai 6jt rupiah.

Demikianlah informasi mengenai Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton untuk anda sekalian, kami harapkan informasi diatas dapat bermanafaat untuk anda. Kunjungi juga informasi kami yang lainya seperti Cara Mudah Ternak dan Budidaya Ayam Petelur Hasil Maksimal . Terimakasih